Senin, 05 April 2010

keberhasilan seorang plajar

keberhasilan seorang pelajar
Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Pendek Siswa Kelas V SDN Dawuhan 02 Blitar dengan Menggunakan Metode ekspresif
Yuni Afifaturrahmah

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melihat keefektifan penggunaan metode Ekspresif dalam meningkatkan kemampuan menyimak cerita pendek siswa kelas V SDN Dawuhan 02 Blitar, baik dilihat dari segi kemampuan memberikan tanggapan terhadap isi cerita maupun dari segi pemahaman cerita.Dengan dua tujuan khusus sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar dalam kurikulum BSNP yaitu (1) Mendeskripsikan peningkatan kemampuan menyimak cerita pendek siswa saat memberikan tanggapan secara lisan, (2) Mendeskripsikan peningkatan
kemampuan menyimak cerita pendek siswa dilihat dari segi pemahaman unsur cerita(tokoh, tema, latar dan amanat) yang terdapat dalam wacana simakan. Kemampuan menyimak cerita pendek merupakan salah satu kemampuan dasar siswa yang dapat ditingkatkan melalui sebuah metode baru dengan nama
“metode kespresif”. Metode ekspresif merupakan gabungan assigment methods dan metode simulasi yang diterapkan pada kegiatan menyimak cerita pendek anak yang sedang dibacakan atau diceritakan guru dengan mengekspresikan beberapa kata tertentu dari cerita yang sedang dibacakan menjadi sebuah gerakan ekspresif yang diinstruksikan oleh guru. Melalui penerapan pembelajaran ini diharapkan
siswa akan lebih konsentratif terhadap materi simakan dan memperoleh iklim belajar yang sesuai dengan dunia bermain anak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Data pada penelitian ini adalah data proses dan data hasil. Data proses meliputi tiga hal, yakni (1) aktivitas peneliti, guru dan siswa ketika proses penerapan metode ekspresif dalam
pembelajaran menyimak cerita pendek anak, (2) aktivitas peneliti yang bertindak sebagai pengajar dan siswa ketika proses pemahaman terhadap bahan bacaan teks cerita pendek anak yang sedang dibacakan sesuai dengan intruksi awal dari guru, (3) aktivitas peneliti, guru dan siswa ketika proses uji kompetensi keterampilan menyimak baik dengan tes tulis maupun lisan. Data hasil berupa kemampuan menyimak cerita pendek anak siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dawuhan 02
Blitaryang ditunjukkan dengan kumpulan hasil kerja siswa. Sementara, sumber data penelitian ini adalah aktivitas proses dan hasil kegiatan pembelajaran menyimak cerita pendek anak dengan menerapkan metode ekspresif pada tahun
pelajaran 2007/2008 di kelas V SDN Dawuhan 02 Blitar. Data yang ada dalam penelitian ini berupa skor yang akan diubah menjadi nilai siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah human instrument dengan instrumen
pembantu berupa panduan wawancara, lembar observasi, dokumentasi dan tes prestasi. Berdasarkan hasil penelitian, ada gradasi peningkatan kemampuan siswa untuk KD 1(memberikan tanggapan terhadap penyampaian cerita pendek anak) yang menggunakan patokan keberhasilan dengan skor 60 ke atas(60≤). Jika pada tahap pra test hanya berhasil 7,6 % atau ada 1 siswa yang berhasil memperoleh
skor 60≤ meningkat pada siklus I dengan prosentase keberhasilan menjadi 38,4% atau dengan ada 5 siswa yang berhasil memperoleh skor 60≤. Selanjutnya, prosentase keberhasilan yang semakin meningkat pada siklus II menjadi 92,3 % atau ada 12 siswa yang berhasil memperoleh skor 60 ke atas 60≤. Demikian juga pada KD 2 (memahami unsur cerita; tokoh, tema, latar dan amanat) yang menggunakan patokan keberhasilan 70 ke atas(70≤). Jika pada tahap pra test hanya berhasil 7,6 % atau 1 siswa yang berhasil memperoleh skor 70≤ meningkat pada siklus I dengan prosentase keberhasilan menjadi 76,9 % atau ada 10 siswa
dari 13 orang siswa yang berhasil memperoleh skor 70≤. Selanjutnya, prosentase keberhasilan pada siklus II meningkat pesat menjadi 100 % atau13 siswa secara keseluruhan berhasil memperoleh skor 70≤. Saran dari penelitian ini, yaitu bagi siswa diharapkan untuk meningkatkan kemampuan menyimak cerita pendek anak baik seperti baik dalam KD 1 maupun
2 dengan terus memperbanyak frekuensi latihan dalam memberi tanggapan dan mengidentifikasi cerpen anak lain yang disimak.Bagi guru Bahasa Indonesia diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan kemampuan menyimak
para siswa dengan menggunkan metode ekspresif pada kegiatan pembelajaran menyimak yang lain. Bagi sekolah lainnya dapat menerapkan metode penelitian ini dan memperoleh hasil penelitian yang serupa dengan memperhatikan karakteristik subjek penelitian harus sejenis. Bagi pelaksana penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengadakan penelitian lain mengenai peningkatan
kemampuan menyimak cerita pendek anak dengan menggunakan metode yang berbeda. Sedangkan bagi pembaca, khususnya mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia diharapkan penelitian ini dapat memberi informasi tentang peningkatan kemampuan menyimak cerita pendek siswa kelas V SDN Dawuhan 02 Blitar dengan menggunakan metode ekspresif.